PENGUMPULAN
DATA
Dalam studi epidemiologi
selalu dibutuhkan datah untuk diolah, dianalisis, dan ditarik kesimpulan untuk
dilaporkan. Oleh karena itu data yang dibutuhkan harus dikumpulkan dengan cara
terbaik agar kesimpulan yang diambil tidak bias
Hal
– hal yang perlu diketahui dalam pengumpulan data :
- Sumber data
- Metode
- Teknik
1. Sumber
data
Data yang dikumpulkan
dapat berupa data primer atau data sekunder. Dari data yang kita kumpulkan kita
dapat ketahui apakah data yang dikumpulkan adalah data primer atau data
sekunder
Sumber
data sekunder :
a. Sarana
pelayanan kesehatan, misalnya :
·
Rumah sakit
·
Puskesmas
·
Balai pengobatan
b. Instansi
yang berhubungan dengan kesehatan
·
Departemen Kesehatan
·
Dinas Kesehatan
·
Biro pusat statistik
c. Absensi
·
Sekolah
·
Industri
·
Perusahaan
d. Secara
internasional, data epidemiologi yang berasal dari WHO, seperti ;
·
Population and vital statistics report
·
Population bulletin
·
Epidemiological report
Sumber data primer :
Sumber
data terletak di masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara
a.
Survey
epidemiologi
b.
Pengamatan
epidemiologi
c.
Penyaringan
2. Metode
Pengumpulan data
Setelah
ditemukan sumber adat yang digunakan kemudian dilakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai metode
a. Mengumpulkan
data dari catatan medik di sarana kesehatan atau instansi yang berhubungan
dengan kesehatan
Cara
ini mempunyai keuntungan, yaitu mudah dilakukan, membutuhkan waktu dan biaya
yang relatif kecil. Kelemahannya sering ditemukan data yang tidak lengkap
b. Pengumpulan
data dilakukan dengan survei
Dengan
cara ini data yang dikumpulkan adalah data primer, dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan kita. Akan tetapi membutuhkan tenaga, waktu dan biaya yang cukup
besar.
Cara mana yang akan
dipergunkan tergantung kebutuhan kita, akan tepapi apabila data yang dibutuhkan
sangat penting, seperti KLB maka dilakukan pengumpulan data primer. Disamping
pengumpulan data kuantitatif, dapat pula dilakukan data kualitatif dengan metode
diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam
3. Teknik
Pengumpulan data
Secara
garis besar, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik ;
a. Wawancara
b. Angket
c. Observasi
d. Pemeriksaan
WAWANCARA
Wawancara
merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara
dengan responden. Data yang dikumpulkan dapat bersifat :
1. Fakta,
misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah diderita
2. Sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan
jambatan keluarga, penyuluhan kesehatan
3. Pendapat,
misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan desa
4. Keinginan,
misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan
5. Pengalaman,
misalnya pengalaman waktu terjadi wabah Demam berdarah melanda daerah mereka.
Pengumpulan dengan wawancara
mempunyai keuntungan dan kerugian :
1. Keuntungan
a. Jawaban
yang dilakukan responden secara spontan hingga jawaban dapat lebih dipercaya
b. Dapat
digunakan untuk menilai kebenaran dan keyakinan terhadap jawaban yang diberikan
c. Dapat
membantu responden untuk mengingat kembali hal – hal yang lupa
d. Data
yang diperoleh adalah data primer
2. Kerugian
a. Membutuhkan
waktu yang lama
b. Membutuhkan
biaya yang relatif besar
c. Mudah
timbul bias yang disebabkan oleh :
·
Pewawancara, bila pewawancara kurang
menghayati permasalahan dan kurang memahami teknik wawancara
·
Responden, sering responden menyembunyikan
jawaban yang sifatnya pribadi
·
Pertanyaan yang diajukan, pertanyaan
mempunyai arti ganda sehingga membingungkan. Atau pertanyaan yang mengharuskan
responden mengingat kembali masa lalu.
Pedoman Pelaksanaan
Wawancara
Agar pewawancara dapat
meleksankana tugasnya dengan baik maka dibutuhkan pedoman :
1. Pewawancara
harus bersikap sopan santun, sabar, dan dengan gaya khas bahasa yang menarik,
tetapi jelas dan sederhana agar dapat dimengerti oleh responden
2. Pergunakan
bahasa responden agar tidak dianggap seperti orang asing
3. Ciptrakan
suasana psikologis agar situasi cair, saling percaya
4. Suasana
wawancara harus santai
5. Wawancara
dimuali dari pertanyaan yang mudah, karena awalnya biasanya responden akan
nampak tegang
6. Keadaan
responden harus diperhatikan, apabila belum siap atau karena sedang terkena
musibah maka wawancara sebaiknya ditunda
Daftar Pertanyaan
·
Tujuan pembuatan daftar pertanyaan adalah
agar tidak terdapat pertanyaan penting yang terlewatkan.
·
Daftar pertanyaan berisi pertanyaan yang
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
·
Oleh karena itu sebelum digunkan dilakukan
uji coba dulu apakah pertanyaan yang diajukan dapat dimengerti oleh responden.
·
Pada pewawancara lakukan pelatihan
secukupnya.
Pedoman Penyusunan
Daftar Pertanyaan
Sebelum daftar pertanyaan
disusun hendaknya ditentukan terlebih dahulu variabel – variabel yang hendak
dicari. Kemudian variabel tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan. Misalnya
variabel yang hendak dicapai alah pengetahuan responden tentang jamban, maka
diukur melalui tingkat pendidikan,
Penyusunan daftar pertanyaan
diawali dengan identitas responden, kemudian baru masuk pada mataeri yang akan
dicari. Pertanyaan diawali dari pertanyaan yang sederhana sehingga mudah
dijawab.
Hal – hal yang harus
diperhatikan dalam menulis pertanyaan :
1. Pertanyaan
harus singkat, jelas dan sederhana
2. Pertanyaan
jangan menyinggung perasaan responden, misalnya bertanya tentang kehamilan
tanpa terlebih dahulu bertanya tentang status pernikahan
3. Pertanyaan
jangan menjurus kepada jawaban yang bisa ditebak sebelumnya. Misalnya apakah
bapak akan datan ke balai desa bila ada panggilan dari kepala desa
4. Pertanyaan
sebaiknya sesedikit mungkin mengharuskan responden untuk mengingat masa lalu.
Karena berpontensi bias
5. Pertanyaan
sedapat mungkin tidak mengharuskan responden untuk menghitung. Misalnya berapa
selisih umur ibu dengan putri ibu yang pertama
6. Pertanyaan
harus mudah diingat oleh pewawancara
7. Bila
perlu beri pertanyaan tambahan
8. Pertanyaan
jangan rancu. Misalnya apakah ibu dan keluarga menggunakan sarana pelayanan
kesehatan di Puskesmas ? karena tidak semua anggota keluarga menggunakannya.
Kalau diperlukan pisahkan pertanyaan itu menjadi beberapa pertanyaan
Tipe Pertanyaan
Dalam mengumpulkan data,
pertanyaan yang diajukan dapat berupa :
1. Pertanyaan
tertutup
2. Pertanyaan
terbuka
3. Kombinasi
1. Pertanyaan
tertutup
Untuk
pertanyaan tertutup dapat berupa :
a. Dikhotom
Pada
pertanyaan dikhotom responden hanya dihadapkan dengan dua jawaban “ya “ atau
“tidak”.
Keuntungannya,
mudah dijawab dan mudah diolah.
Kerugiannya
Jawaban yang diperoleh tidak mendalam, dan sering jawaban dipaksakan karena
tidak ada pilihan lain.
Untuk
mengatasi kelemahan itu maka sering ditambahkan butir lain dalam pertanyaan
(pilihan ganda) seperti :
·
Tidak tahu
·
Ragu
·
Tidak ingat
·
Tidak mengerti
·
Sering
·
Kadang –kadang
b. Pilihan
ganda
1).
Apakah putera ibu telah mendapat imunisasi lengkap
a)
ya
b)
tidak
c)
tidak ingat
2).
Apakah sumber air yang dipergunakan untuk minum dan masak
a) PAM
b) Sumur
gali
c) Sumur
Bor
d) Mata
air
3)
Apakah air dimasak dulu sebelum diminum
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang
– kadang
d) Tidak
pernah
Keuntungan
1) data
yang diperoleh lebih luas
2) Responden
mempunyai kesempatan untuk memilih yang lebih luas
3) Pengolahan
data tidak sulit
Kerugian
1)
Bila
butir pertanyaan terlalu banyak akan
membingungkan responden
2)
Jawaban
dapat lebih dari satu
3) Oleh
karena itu butir pertanyaan jangan teralu banyak.
2. Pertanyaan
terbuka
Pada
pertanyaan terbuka, jawaban responden harus dicatat kata demi kata untuk
menghindari bias yang dilakukan oleh pewawancara. Oleh karena itu jawaban harus direkam.
Pertanyaan
terbuka biasanya dipergunakan untuk memperoleh data tentang :
a. pendapat
b. saran
c. persepsi
d. proses
misalnya
:
·
Bagaimana pendapat ibu tentang keberadaan
bidan di desa ? mengapa ?
·
Apakah saran ibu untuk memperbaiki lingkungan
di desa ini ? mengapa ?
·
Dapatkah anda menceritakan awal terjadinya
wabah diare didesa ini ?
Keuntungan
:
a. Responden
dapat leluasa mengemukakan hal yang ditanyakan
b. Informasi
yang diperoleh banyak dan mendalam
Kerugian
:
a. Pengolahan
data memerlukan keahlian khusus
b. Tidak
dapat dilakukan pada sample besar
Kapan digunakan pertanyaan tertutup dan kapan
digunakan pertanyaan terbuka ?
a.
Pertanyaan
tertutup biasanya digunakan bila tujuan penelitian dapat dinyatakan dengan
jelas, misalnya : penelitian diskripsi atau penelitian analitik
b. Pertanyaan
terbuka biasanya digunkan dalam penelitian eksploratif
ANGKET
Pada angket jawaban diisi
oleh responden sesuai daftar pertanyaan yang diterima., sedangkan pada
wawancara jawaban responden diisi oleh pewawancara.
Untuk pengembalian daftar
isian dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Canvaser,
yaitu daftar yang telah di isi ditunggu oleh petugas yang menyerahkan
2. Householder,
yaitu jawaban responden dikirmkan kepada alamat yang telah ditentukan
Keuntungan :
1. relatif
murah
2. tidak
membutuhkan banyak tenaga
3. dapat
di ulang
Kerugian :
1. jawaban
tidak spontan
2. banyak
terjadi non respon
3. pertanyaan
harus jelas dan disertai dengan petunjuk yang jelas
4. Jawaban
sering tidak lengkap terutama bila pertanyaan kurang dimengerti responden
5. Sering
tidak di isi oleh responden, tetapi di isi oleh orang lain
6. Tidak
dapat digunakan oleh responden yang buta huruf
Untuk mengatasi kerugian
dapat dilakukan :
1. kunjungan
dan dilakukan wawancara pada nonrespon
2. untuk
jawaban yang terlambat harus dikeluarjkan dan tidak dianalisis
3. bila
non respon terlalu banyak dapat diulang
OBSERVASI
Obeservasi adalah salah satu
teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. Teknik ini
bermanfaat untuk :
1. Mengurang
jumlah pertanyaan, misalnya untuk melihat kebersihan rumah tangga tidak perlu
dipertanyakan tetapi cukup dilakukan observasi
2. Mengukur
kebenaran jawaban responden pada wawancara, dilakukan dengan observasi
3. Untuk
memperoleh data yang tidak dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket.
Macam – macam observasi :
1. Observasi
partisipasi lengkap : Mengadakan observasi dengan mengikuti seluruh kehidupan
responden (antropologi)
2. Observasi
partisipasi sebagian : mengikuti sebagian kehidupan responden. M isalnya
penelitian gizi sehari -hari
3. Observasi
tanpa partisipasi : mengadakan observasi tanpa ikut dalam kehidupan responden.
Misalnya ingintahu pemasangan IUD
Kelemahannya:
1. Keterbatasan
indera mata
2. Konsentrasi
kepada hal – hal yang sering dilihat, kelainan kecil tidak terdeteksi
Cara
mengatasi kelemahan :
1. Lakukan
pengamatan berulang – ulang
2. Pengamatan
dilakukan oleh beberapa orang
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
yang dilakukan dapat berupa :
1. Pemeriksaan
laboratorium
2. Pemeriksaan
fisik
3. pemeriksaan
radiologis
Pemeriksaan
dapat dilakukan berulang – ulang atau cukup sekali saja.
Tempat
pemeriksaan :
1. dapat
dilakukan dilapangan
2. di
sarana pelayanan kesehatan
Organ
yang diperiksa :
1. seluruh
organ
2. organ
tertentu, misalnya, paru – paru, jantung, kadar kholesterol, kadar gula darah
dll.
3. beberapa
organ sekaligus seperti jantung dan paru – paru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar