Jumat, 28 Desember 2012

Teknik Pengumpulan Data Dalam Studi Epidemiologi


PENGUMPULAN DATA

Dalam studi epidemiologi selalu dibutuhkan datah untuk diolah, dianalisis, dan ditarik kesimpulan untuk dilaporkan. Oleh karena itu data yang dibutuhkan harus dikumpulkan dengan cara terbaik agar kesimpulan yang diambil tidak bias
Hal – hal yang perlu diketahui dalam pengumpulan data :
  1. Sumber data
  2. Metode
  3. Teknik
1.    Sumber data
Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer atau data sekunder. Dari data yang kita kumpulkan kita dapat ketahui apakah data yang dikumpulkan adalah data primer atau data sekunder
Sumber data sekunder :
a.    Sarana pelayanan kesehatan, misalnya :
·      Rumah sakit
·      Puskesmas
·      Balai pengobatan
b.    Instansi yang berhubungan dengan kesehatan
·      Departemen Kesehatan
·      Dinas Kesehatan
·      Biro pusat statistik
c.    Absensi
·      Sekolah
·      Industri
·      Perusahaan
d.    Secara internasional, data epidemiologi yang berasal dari WHO, seperti ;
·      Population and vital statistics report
·      Population bulletin
·      Epidemiological report
Sumber data primer :
Sumber data terletak di masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara
a.    Survey epidemiologi
b.    Pengamatan epidemiologi
c.    Penyaringan

2.    Metode Pengumpulan data
Setelah ditemukan sumber adat yang digunakan kemudian dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai metode
a.    Mengumpulkan data dari catatan medik di sarana kesehatan atau instansi yang berhubungan dengan kesehatan
Cara ini mempunyai keuntungan, yaitu mudah dilakukan, membutuhkan waktu dan biaya yang relatif kecil. Kelemahannya sering ditemukan data yang tidak lengkap
b.    Pengumpulan data dilakukan dengan survei
Dengan cara ini data yang dikumpulkan adalah data primer, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita. Akan tetapi membutuhkan tenaga, waktu dan biaya yang cukup besar.
Cara mana yang akan dipergunkan tergantung kebutuhan kita, akan tepapi apabila data yang dibutuhkan sangat penting, seperti KLB maka dilakukan pengumpulan data primer. Disamping pengumpulan data kuantitatif, dapat pula dilakukan data kualitatif dengan metode diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam

3.    Teknik Pengumpulan data
Secara garis besar, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik ;
a.    Wawancara
b.    Angket
c.    Observasi
d.    Pemeriksaan
WAWANCARA
Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara dengan responden. Data yang dikumpulkan dapat bersifat :
1.    Fakta, misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah diderita
2.     Sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan jambatan keluarga, penyuluhan kesehatan
3.    Pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan desa
4.    Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan
5.    Pengalaman, misalnya pengalaman waktu terjadi wabah Demam berdarah melanda daerah mereka.
Pengumpulan dengan wawancara mempunyai keuntungan dan kerugian :
1.    Keuntungan
a.    Jawaban yang dilakukan responden secara spontan hingga jawaban dapat lebih dipercaya
b.    Dapat digunakan untuk menilai kebenaran dan keyakinan terhadap jawaban yang diberikan
c.    Dapat membantu responden untuk mengingat kembali hal – hal yang lupa
d.    Data yang diperoleh adalah data primer
2.    Kerugian
a.    Membutuhkan waktu yang lama
b.    Membutuhkan biaya yang relatif besar
c.    Mudah timbul bias yang disebabkan oleh :
·      Pewawancara, bila pewawancara kurang menghayati permasalahan dan kurang memahami teknik wawancara
·      Responden, sering responden menyembunyikan jawaban yang sifatnya pribadi
·      Pertanyaan yang diajukan, pertanyaan mempunyai arti ganda sehingga membingungkan. Atau pertanyaan yang mengharuskan responden mengingat kembali masa lalu.
Pedoman Pelaksanaan Wawancara
Agar pewawancara dapat meleksankana tugasnya dengan baik maka dibutuhkan pedoman :
1.    Pewawancara harus bersikap sopan santun, sabar, dan dengan gaya khas bahasa yang menarik, tetapi jelas dan sederhana agar dapat dimengerti oleh responden
2.    Pergunakan bahasa responden agar tidak dianggap seperti orang asing
3.    Ciptrakan suasana psikologis agar situasi cair, saling percaya
4.    Suasana wawancara harus santai
5.    Wawancara dimuali dari pertanyaan yang mudah, karena awalnya biasanya responden akan nampak tegang
6.    Keadaan responden harus diperhatikan, apabila belum siap atau karena sedang terkena musibah maka wawancara sebaiknya ditunda



Daftar Pertanyaan
·      Tujuan pembuatan daftar pertanyaan adalah agar tidak terdapat pertanyaan penting yang terlewatkan.
·      Daftar pertanyaan berisi pertanyaan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
·      Oleh karena itu sebelum digunkan dilakukan uji coba dulu apakah pertanyaan yang diajukan dapat dimengerti oleh responden.
·      Pada pewawancara lakukan pelatihan secukupnya.
Pedoman Penyusunan Daftar Pertanyaan
Sebelum daftar pertanyaan disusun hendaknya ditentukan terlebih dahulu variabel – variabel yang hendak dicari. Kemudian variabel tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan. Misalnya variabel yang hendak dicapai alah pengetahuan responden tentang jamban, maka diukur melalui tingkat pendidikan,
Penyusunan daftar pertanyaan diawali dengan identitas responden, kemudian baru masuk pada mataeri yang akan dicari. Pertanyaan diawali dari pertanyaan yang sederhana sehingga mudah dijawab.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam menulis pertanyaan :
1.    Pertanyaan harus singkat, jelas dan sederhana
2.    Pertanyaan jangan menyinggung perasaan responden, misalnya bertanya tentang kehamilan tanpa terlebih dahulu bertanya tentang status pernikahan
3.    Pertanyaan jangan menjurus kepada jawaban yang bisa ditebak sebelumnya. Misalnya apakah bapak akan datan ke balai desa bila ada panggilan dari kepala desa
4.    Pertanyaan sebaiknya sesedikit mungkin mengharuskan responden untuk mengingat masa lalu. Karena berpontensi bias
5.    Pertanyaan sedapat mungkin tidak mengharuskan responden untuk menghitung. Misalnya berapa selisih umur ibu dengan putri ibu yang pertama
6.    Pertanyaan harus mudah diingat oleh pewawancara
7.    Bila perlu beri pertanyaan tambahan
8.    Pertanyaan jangan rancu. Misalnya apakah ibu dan keluarga menggunakan sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas ? karena tidak semua anggota keluarga menggunakannya. Kalau diperlukan pisahkan pertanyaan itu menjadi beberapa pertanyaan
Tipe Pertanyaan
Dalam mengumpulkan data, pertanyaan yang diajukan dapat berupa :
1.    Pertanyaan tertutup
2.    Pertanyaan terbuka
3.    Kombinasi
1.    Pertanyaan tertutup
Untuk pertanyaan tertutup dapat berupa :
a.    Dikhotom
Pada pertanyaan dikhotom responden hanya dihadapkan dengan dua jawaban “ya “ atau “tidak”.
Keuntungannya, mudah dijawab dan  mudah diolah.
Kerugiannya Jawaban yang diperoleh tidak mendalam, dan sering jawaban dipaksakan karena tidak ada pilihan lain.
Untuk mengatasi kelemahan itu maka sering ditambahkan butir lain dalam pertanyaan (pilihan ganda) seperti :
·      Tidak tahu
·      Ragu
·      Tidak ingat
·      Tidak mengerti
·      Sering
·      Kadang –kadang
b.    Pilihan ganda
1). Apakah putera ibu telah mendapat imunisasi lengkap
a)        ya
b)        tidak
c)        tidak ingat
2). Apakah sumber air yang dipergunakan untuk minum dan masak
a)    PAM
b)    Sumur gali
c)    Sumur Bor
d)    Mata air
3) Apakah air dimasak dulu sebelum diminum
a)    Selalu
b)    Sering
c)    Kadang – kadang
d)    Tidak pernah
Keuntungan
1)    data yang diperoleh lebih luas
2)    Responden mempunyai kesempatan untuk memilih yang lebih luas
3)    Pengolahan data tidak sulit
Kerugian
1)    Bila butir pertanyaan  terlalu banyak akan membingungkan responden
2)    Jawaban dapat lebih dari satu
3)    Oleh karena itu butir pertanyaan jangan teralu banyak.
2.    Pertanyaan terbuka
Pada pertanyaan terbuka, jawaban responden harus dicatat kata demi kata untuk menghindari bias yang dilakukan oleh pewawancara.  Oleh karena itu jawaban harus direkam.
Pertanyaan terbuka biasanya dipergunakan untuk memperoleh data tentang :
a.    pendapat
b.    saran
c.    persepsi
d.    proses
misalnya :
·      Bagaimana pendapat ibu tentang keberadaan bidan di desa ? mengapa ?
·      Apakah saran ibu untuk memperbaiki lingkungan di desa ini ? mengapa ?
·      Dapatkah anda menceritakan awal terjadinya wabah diare didesa ini ?
Keuntungan :
a.    Responden dapat leluasa mengemukakan hal yang ditanyakan
b.    Informasi yang diperoleh banyak dan mendalam
Kerugian :
a.    Pengolahan data memerlukan keahlian khusus
b.    Tidak dapat dilakukan pada sample besar
Kapan digunakan pertanyaan tertutup dan kapan digunakan pertanyaan terbuka ?
a.    Pertanyaan tertutup biasanya digunakan bila tujuan penelitian dapat dinyatakan dengan jelas, misalnya : penelitian diskripsi atau penelitian analitik
b.    Pertanyaan terbuka biasanya digunkan dalam penelitian eksploratif

ANGKET
Pada angket jawaban diisi oleh responden sesuai daftar pertanyaan yang diterima., sedangkan pada wawancara jawaban responden diisi oleh pewawancara.
Untuk pengembalian daftar isian dapat dilakukan dengan dua cara :
1.    Canvaser, yaitu daftar yang telah di isi ditunggu oleh petugas yang menyerahkan
2.    Householder, yaitu jawaban responden dikirmkan kepada alamat yang telah ditentukan
Keuntungan :
1.    relatif murah
2.    tidak membutuhkan banyak tenaga
3.    dapat di ulang
Kerugian :
1.    jawaban tidak spontan
2.    banyak terjadi non respon
3.    pertanyaan harus jelas dan disertai dengan petunjuk yang jelas
4.    Jawaban sering tidak lengkap terutama bila pertanyaan kurang dimengerti responden
5.    Sering tidak di isi oleh responden, tetapi di isi oleh orang lain
6.    Tidak dapat digunakan oleh responden yang buta huruf
Untuk mengatasi kerugian dapat dilakukan :
1.    kunjungan dan dilakukan wawancara pada nonrespon
2.    untuk jawaban yang terlambat harus dikeluarjkan dan tidak dianalisis
3.    bila non respon terlalu banyak dapat diulang

OBSERVASI
Obeservasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk :
1.    Mengurang jumlah pertanyaan, misalnya untuk melihat kebersihan rumah tangga tidak perlu dipertanyakan tetapi cukup dilakukan observasi
2.    Mengukur kebenaran jawaban responden pada wawancara, dilakukan dengan observasi
3.    Untuk memperoleh data yang tidak dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket.
Macam – macam observasi :
1.    Observasi partisipasi lengkap : Mengadakan observasi dengan mengikuti seluruh kehidupan responden (antropologi)
2.    Observasi partisipasi sebagian : mengikuti sebagian kehidupan responden. M isalnya penelitian gizi sehari -hari
3.    Observasi tanpa partisipasi : mengadakan observasi tanpa ikut dalam kehidupan responden. Misalnya ingintahu pemasangan IUD
Kelemahannya:
1.    Keterbatasan indera mata
2.    Konsentrasi kepada hal – hal yang sering dilihat, kelainan kecil tidak terdeteksi
Cara mengatasi kelemahan :
1.    Lakukan pengamatan berulang – ulang
2.    Pengamatan dilakukan oleh beberapa orang

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa :
1.    Pemeriksaan laboratorium
2.    Pemeriksaan fisik
3.    pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan dapat dilakukan berulang – ulang atau cukup sekali saja.
Tempat pemeriksaan :
1.    dapat dilakukan dilapangan
2.    di sarana pelayanan kesehatan
Organ yang diperiksa :
1.    seluruh organ
2.    organ tertentu, misalnya, paru – paru, jantung, kadar kholesterol, kadar gula darah dll.
3.    beberapa organ sekaligus seperti jantung dan paru – paru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar